Pages

Sabtu, 31 Desember 2011

Lagu Indonesia Terbaik 2011

 Para editor Rolling Stone telah memilih. Deretan lagu-lagu lokal terkuat dan belum tentu harus ada di acara musik televisi. 

1. BRNDLS
“Awas Polizei”
image 
Ada beberapa lagu yang menyindir polisi (eh maaf, polizei), tapi The Brandals menyanyikannya dengan atmosfer yang tak penuh amarah. Musik dengan groove menyenangkan dan mengajak kepala bergoyang dipadu lirik yang sebenarnya tajam tapi dinyanyikan dengan santai oleh Eka Annash justru menambah citra nakal lagu ini. Kesan yang ditangkap: Eka sudah tahu bahwa yang diceritakannya klise, tapi toh dia melakukannya untuk sekali lagi menyuarakan ketaksukaan pada polizei, seperti yang dirasakan juga oleh banyak orang. 

2. BIP 
“Pelangi dan Matahari”

Awalnya adalah permainan keyboard manis, lalu bait-bait dengan melodi yang cantik betul. Tarikan vokal Ipang lantang dan terbungkus rock & roll kental mengantar kita ke refrain di mana segalanya yang hebat dari BIP melebur jadi satu. Tak banyak band yang bisa menyampaikan lirik, “’Ku bahagia merasakannya/Andaikan aku bisa di sini selamanya”, dan tetap tampil maskulin. BIP adalah salah satu contoh otentiknya.

3. Morfem
“Gadis Suku Pedalaman”

Menyanyikan irama indie rock dengan efek gitar fuzz yang kental ala Ratcat (band alternatif rock Australia era ‘90-an) dengan lirik mengenai sahabat yang pindah ke Kalimantan dan tak pernah terdengar kabar beritanya adalah pilihan tepat bagi Morfem. Dengan lagu ini sebagai single pertama album perdana mereka, bukan hanya Jimi Multhazam yang menemukan kesegaran baru di luar band asalnya yakni The Upstairs. Kami pun menemukannya.

4. Gugun Blues Shelter 
"Jangan Berkata dalam Hati”

Jangan pernah beranggapan bahwa karena Gugun Blues Shelter adalah sebuah unit blues, maka mereka tak bisa menulis lagu yang dapat memanjakan telinga banyak kalangan. “Jangan Berkata dalam Hati” adalah buktinya. Gitaris Muhammad Gunawan, bassist Jon Armstrong, dan drummer Adityo Bowo berhasil menunjukkan sensibilitas pop yang mereka miliki tanpa menghilangkan karakteristik GBS. Berikan lagu ini kepada calon kekasih Anda dan rasakan khasiatnya.

5. Naif
“Karena Kamu Cuma Satu”

Lagu-lagu cinta yang paling menohok adalah mereka yang begitu sederhana tapi berdaya maut. Lagu ini juga adalah tulen Naif: sederhana, melodius, dan segera saja menawan hati. Tidak neko-neko, semua bagian terasa manis sewajarnya, dengan lead guitar di penghujung lagu lumayan membuat haru. Liriknya apalagi. “Kau satu-satunya/Dan tak ada dua, apalagi tiga/Cuma engkau saja.” Kata-kata simpel ini begitu mudah dipahami, begitu dalam merembes ke hati.

6. Raisa
“Serba Salah”

Lagu ini merupakan bukti bahwa paras cantik hanyalah bonus yang menyebabkan meroketnya popularitas Raisa Andriana di 2011. Sebelum orang melihat parasnya, terlebih dahulu mereka jatuh cinta dengan lagunya yang beredar kencang di radio. “Serba Salah” adalah nomor tenang tempo sedang yang beratmosfer jazz/R&B dengan refrain super-catchy. Setelah cinta kemudian bersemi akibat lagu ini, segalanya pun menjadi serba benar bagi gadis ini.

7. Sir Dandy
“Juara Dunia”

Keputusan Sir Dandy untuk menulis lagu tentang Chris John saja sudah jadi daya tarik tersendiri. Maklum, zaman sekarang nyaris tak ada musisi yang mau menulis secara spesifik tentang sosok pahlawan lokalnya. Seperti juga di semua lagu di album solonya, Sir Dandy menulis dengan jenaka tapi hebatnya masih bisa terasa bahwa dia menulis itu untuk memberi penghargaan kepada Chris John. Dan satu hal yang membuat lagu ini begitu menarik adalah bahwa Sir Dandy berhasil mempopulerkan kalimat “Sikat, John!”

8. Andra and the Backbone
“Mimpi Burukku”

Dibuka dengan petikan gitar akustik, lagu ini awalnya terdengar seperti mengulang formula yang ada di “Sempurna”, hanya saja “Mimpi Burukku” memiliki warna lebih gelap. Satu menit lewat dua puluh detik berlalu, distorsi gitar mulai mengambil alih dan pengaruh Weezer mendadak terpancar. Komposisi sederhana nan efektif itulah yang membuat lagu ini berbeda dari karya Andra and the Backbone lainnya. Contoh otentik filosofi “less is more”.

9. Ungu feat. Andien
“Saat Bahagia”

Di antara lagu-lagu Ungu selama ini, “Saat Bahagia” jadi sesuatu yang eksotis. Vokalis tamu Andien, dengan kemampuannya yang cemerlang, membuat lagu feel good dengan irama swing ringan ini jadi semakin istimewa. Di beberapa titik, tetap ada isian gitar aroma rock yang sedikit galak dan lagu masih terasa asyik. Perjodohan vokal Pasha dan Andien adalah juaranya, seolah tanpa upaya dan gampang membuat pendengar terpincut.

10. Twentyfirst Night
“Selamanya Indonesia”

Lagu ini menyajikan tema gagah, nasionalisme, yang sekaligus riskan jika pendekatan yang diterapkan keliru. Untungnya Twentyfirst Night berhasil memompa semangat cinta bangsa dan negara dengan fasih. Tanpa menye-menye, tak ada pesan menggurui, warna rock modern lagu ini sekaligus sukses memperkenalkan Twentyfirst Night baru yang berpindah aliran. Liriknya sederhana nan mantap: “Kita adalah sayap-sayap sang Garuda”, atau, “Ini Indonesia, aku Indonesia”.

Tidak ada komentar: