Pages

Minggu, 25 Desember 2011

kapal selam korsel bakal di bangun di indonesia


HeadlineKorea Selatan akhirnya memenangkan tender pembangunan tiga kapal selam Indonesia senilai US$1,1 miliar. Pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia, kemarin (22/12) mengungkapkan di Jakarta, Korea Selatan mengalahkan penawaran tender yang dimasukkan Prancis, Jerman dan Rusia.
Juru bicara Kementerian Pertahanan RI Hartid Asrin, menjelaskan, Korea Selatan memiliki teknologi unggul dan mau mengalihkan tehnologi kepada Indonesia, sedangkan yang lain maunya hanya menjual kapal selam saja.”
Kemenangan Korea Selatan dari penawaran yang diajukan Prancis, Jerman, dan Rusia, tercatat sebagai deal ekspor peralatan perang terbesar Korea Selatan di luar negeri. Dari tiga kapal selam yang dibangun di galangan kapal di Korea Selatan, satu akan dirakit di Indonesia.
Ini merupakan kemenangan pertama Korea di luar negeri yang membanggakan para pejabat Korea Selatan dan pembangun kapal selam Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering. Pernyataan pers ini disebarkan oleh Daewoo dari Seoul.
Nanti, PT Penataran Angkatan Laut (PAL) dipersilakan mengawasi bagaimana ketiga kapal selam itu dibangun, serta akan memberi kesempatan BUMN Perkapalan itu merakit kapal selam ketiga di Indonesia.
Dalam kontrak. Daewoo akan menyelesaikan pembangunan tiga kapal selam pesanan Indonesia yang masing-masing berbobot 1.400 ton, pada semester pertama 2018. Setiap kapal selam mampu menampung 40 awak dan dilengkapi dengan delapan senjata yang bisa meluncurkan torpedo dan misil yang bisa dikendalikan.
Kemenangan ini tercatat sebagai rekor terbesar dalam ekspor senjata Korsel sepanjang masa dengan nilai US$2,4 miliar. “Deal tahun ini nilainya lebih dari dua kali lipat omset penjualan senjata Korea Selatan tahun lalu,” ujar seorang pejabat BUMN Korea yang menangani Industri Pertahanan.
Kesepakatan ini juga tercatat sebagai yang terbesar dalam urusan ekspor peralatan pertahanan antara Korea Selatan dan Indonesia. Sebelumnya, pada Mei yang lalu, BUMN Korea Aerospace Industries setuju mengekspor 16 pesawat jet latih supersonic T-50 Golden Eagle senilai USD 400 juta ke Indonesia.
Sepanjang ekspor peralatan pertahanan Korea Selatan ke Indonesia berbasis kredit ekspor dan ada skema alih teknologi, maka Korea Selatan pantas unggul dalam tender di Jakarta. Apakah Badan Anggaran DPR RI nggak berisik soal deal Korea Ini?

Tidak ada komentar: