Pages

Sabtu, 03 Desember 2011

Ciri-ciri Makanan Golongan Junk Food


Kepopuleran makanan cepat saji yang telah merebut hampir semua segmen di masyarakat dari semua umur dan sudah tidak asing dengan jajanan seperti fried chicken, french fries, hamburger, pizza dan sejenisnya. Termasuk juga donat impor yang berukuran besar dengan macam-macam citarasa, cemilan ekstruksi (semacam chiki), minuman bersoda, minuman kola, es krim, milkshake, minuman kopi dengan "float" krim, coklat dan sebagainya. Makanan-minuman keren tersebut memang sangat mudah ditemui di mall-mall, plaza dan pertokoan besar di pusat dan pinggiran kota. Dan agaknya telah membudaya dan menjadi santapan elit, terutama bagi kaum muda perkotaan.

Tapi tahukah kita bahwa jenis-jenis jajanan yang ditawarkan resto-resto di atas termasuk atau sangat berpotensi sebagai junk-food? Alias makanan sampah? Mengapa makanan sampah? Produk pangan disebut junk-food jika kandungan nutrisinya sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya yang enak.

Ciri-ciri golongan junk-food adalah :
  • Makanan berkadar garam tinggi
  • Bergula tinggi
  • Berlemak tinggi,
  • Kandungan nutrisi lainnya tipis, seperti protein, vitamin dan mineral.
  • Mengandung banyak sodium (garam-garaman)
  • Lemak jenuh dan kolesterol. mengutamakan citarasa
Penampilan luar yang wah secara ekonomi menguntungkan karena populer, sedangkan nilai gizinya prioritas ke sekian. Akibat mengutamakan citarasa tersebut junk-food mengandung banyak lemak, garam dan gula, termasuk bahan tambahan pangan atau aditif sintetik untuk menimbulkan citarasa (seperti MSG). Maka junk-food berpotensi menimbulkan banyak penyakit, dari yang ringan sampai berat, seperti obesitas, rematik akibat penimbunan asam urat, tekanan darah tinggi, serangan jantung koroner, stroke dan kanker.

Selain mempertaruhkan kesehatan, hidangan restoran, hidangan cepat saji, dan take away food itu bisa pula “menguras” kantong Anda, karena harganya yang relatif mahal dan terkenal tinggi akan lemak jenuh. Tipe lemak ini bisa menyebabkan kolesterol tinggi serta masalah kesehatan serius lainnya. Mereka lebih memilih menggunakan lemak jenuh ini karena harganya yang murah, dan ketika dipanaskan dapat bertahan pada temperatur atau suhu yang tinggi.

Lantas, kandungan lain apakah yang membuat junk food sangat harus “diperangi?” Salah satunya adalah garam. Meski tubuh membutuhkan zat perasa ini, namun, bila kelebihan mengonsumsi penghilang rasa hambar itu, bisa dihubungkan dengan meningkatnya risiko tekanan darah tinggi, yang dikenal sebagai faktor penyebab penyakit jantung dan stroke. Jumlah maksimal garam tidak lebih dari 5 gram per hari, dan sangat dianjurkan bagi orang dewasa yang memiliki tekanan darah normal. Sedangkan kandungan garam pada junk food biasanya relatif tinggi.

Kandungan junk food lainnya yang tak kalah tinggi, adalah gula. Minuman ringan, biskuit, kue, dan permen mengandung gula yang tidak sedikit. Kendati secara tidak langsung berhubungan dengan penyakit jantung dan diabetes, namun kelebihan gula bisa mengakibatkan kelebihan berat badan dan kegemukan atau obesitas. Masalah kesehatan lainnya yang bisa disebabkan oleh kadar gula berlebihan adalah tooth decay atau kerusakan gigi, mengurangi level kolesterol berguna, meningkatkan kadar lemak dalam darah yang berhubungan dengan diabetes, dan penyakit jantung, serta kegemukan pada usia muda.

Sebenarnya, selain garam dan gula, zat lainnya yang terkandung dalam junk food secara berlebih adalah bahan tambahan atau additive. Umumnya, additive ini digunakan untuk mengawetkan dan mempertahankan warna, rasa, dan bentuk. Sebagian orang biasanya sensitif dengan makanan yang mengandung additive. Gejalanya bisa seperti diare atau mencret, dan skin rashes atau ruam pada kulit.

Meski ekstra food bisa memiliki kadar lemak, garam, dan gula yang tinggi, namun makanan tersebut masih mengandung nutrisi dan bisa dipertimbangkan sebagai bagian kecil dari pola makan yang sehat.

Yang Tergolong Junk food : Burger, hot dog, keripik kentang, french fries, es krim, minuman soda, cokelat, fried chicken, permen, soto babat (jeroan), soto kaki kambing, kue-kue, dan lain-lain.

Yang Banyak Terkandung dalam Junk food :
  • Lemak
    Sebagai hasil olahan industri makanan, junk food biasanya banyak mengandung lemak jenuh. Soalnya, bisa dimasak dalam temperatur yang tinggi dan kadang minyaknya bisa dipakai berulangkali. Karena itu harganya sangat murah. Bahayanya, si lemak jenuh ini bisa menjadi biang kegemukan tubuh akibat meningkatnya kadar kolesterol dalam darah.
  • Garam
    Junk food cenderung terasa gurih dan mengundang selera. Soalnya junk food mengandung banyak garam. Kadar garam yang normal akan membantu fungsi metabolisme tubuh. Tapi kalau kebanyakan? tekanan darah bisa melonjak tinggi dan bisa menimbulkan resiko sakit jantung.
Junk food sebenarnya juga mengandung beberapa unsur yang dibutuhkan tubuh. Misalnya saja, es krim banyak mengandung kalori dan kalsium. Pizza mengandung vitamin C, serat, dan kalsium. Daging dalam burger mengandung vitamin B, zat besi, dan protein.

Jadi, manfaat junk food tetap ada. Bahkan bisa bermanfaat sekali jika makanan tersebut dikonsumsi seimbang dengan makanan yang mengandung unsur-unsur lain yang dibutuhkan tubuh. Misalnya saja, dikonsumsi dengan makanan yang mengandung serat, mineral, vitamin, dan nutrisi. Kalau masih ingat dengan istilah makanan “empat sehat lima sempurna”, nah… itu adalah jenis paduan makanan yang sehat dan baik untuk perkembangan tubuh.

Kalau junk food terus dikonsumsi tanpa menu sehat yang seimbang, sudah pasti tubuh akan kekurangan sejumlah zat yang dibutuhkan. Metabolisme tubuh bisa terganggu dan jadi mudah terserang penyakit tertentu.

Misalnya saja, dalam seminggu kita terus menerus jajan French fries dan es krim. French fries memang mengandung kalori cukup tinggi. Tapi jangan lupa, French fries digoreng cukup lama dalam minyak sehingga mengandung banyak garam serta lemak jenuh. Es krim mengandung kadar gula dan lemak yang tinggi. Bisa dibayangkan, dalam waktu seminggu tubuh hanya menerima kalori, garam, gula, dan lemak jenuh dalam jumlah yang berlebihan. Padahal, setiap hari tubuh tetap memerlukan berbagai nutrisi, vitamin, serat, dan unsur lainnya. Kasihan tubuh kita, kan?

Tabel di bawah ini bisa sedikit memberikan informasi nutrisi yang terkandung didalam tiap-tiap menu. Anda bisa membandingkan 1 jenis makanan/minuman dalam beberapa merek. Sebaiknya sebelum mengkonsumsinya cek terlebih dahulu nutrisi apa yang terkandung didalamnya:

Tips Jajan Junk Food

Kalau beli burger, cari pilihan jenis burger yang lebih banyak mengandung bahan nabati dibandingkan hewani. Jika memungkinkan, perbanyak isi sayurnya, seperti selada, tomat, mentimun dan sebagainya.
Sekarang mulai ngetrend coffee float, cola float dan sebagainya. Ingat float banyak mengandung lemak dan gula. Sebaiknya beli minuman tanpa embel-embel float.

Es krim kadang-kadang dipakai sebagai hidangan penutup, selayaknya dihindari karena kandungan gula dan lemaknya cukup tinggi. Sebaiknya ganti dengan yoghurt, puding atau jus buah. Jika tidak tersedia, minum teh jauh lebih baik. Pizza pilih yang banyak mengandung sayuran. Jangan ganti nasi dengan french fries. Kandungan lemak dan sodium french fries sangat tinggi, mengkonsumsi nasi lebih baik.

Jika makan fried chicken (tidak digunakan istilah ayam goreng karena konotasi yang ditangkap akan sangat berbeda, fried chicken alias ayam goreng impor menggunakan teknik penggorengan deep frying dimana kandungan lemak bahan yang digoreng jauh lebih besar dibandingkan dengan bahan yang digoreng dengan teknik penggorengan biasa) sebaiknya buang bagian kulitnya. Kulit ayam, apalagi ayam ras, adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol.

Hindari makan kulitnya dan jangan lupa memesan sup sayuran. French fries jangan makan terlalu banyak dan pesanlah salad sebagai pelengkap. Minuman soda jangan berlebihan dan imbangi dengan banyak minum air putih. Tidak berlebihan dalam mengkomsumsinya dan di dikombinasikan dengan menu sehat dan seimbang. Serta olahraga teratur Pilihan menu makanan sebaiknya : Imbangi dengan Smart Food.

Tingkat kesehatan kita akan lebih baik jika kita mengkonsumsi apa yang disebut dengan smart food. Smart food dapat dikatakan sebagai kebalikan dari junk-food. Menurut pustaka, smart food adalah pangan pemberi energi (energy food), pangan penyeimbang (balancing food), pangan penyembuh atau peredam rasa sakit (soothing food) dan pangan pembangun atau pembaharu (regenerating food). Dalam kata lain, smart food adalah bahan pangan yang selain mengandung nutrisi (protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral) dan aman dimakan (tidak mengandung residu pestisida, residu hormon, bahan tambahan sintetis misalnya pengawet, pewarna dan penambah cita rasa), juga yang :
  • Memiliki nilai tambah (mengandung anti oksidan)
  • Memuat sebanyak mungkin bahan lokal (harga murah)
  • Memenuhi standar mutu (kualitas kebersihan dan kaitannya dengan analisis kimia dan mikrobiologi).
  • Berpenampilan menarik (segar, dikemas menarik)
  • Sarat teknologi (memiliki sentuhan teknologi)
Menurut Kantasubrata (2004) bahan pangan yang tergolong "smart" antara lain adalah :
  • Roti berserat tinggi, berkadar lemak rendah
  • Beras, sayuran, teh, ayam (khususnya ayam kampung), madu organik
  • Makanan fermentasi tradisional (tempe, oncom), makanan olahan (tahu, baso) yang tidak menggunakan aditif (pemanis, pengawet, pewarna sintetis atau borax)
  • Juice buah-buahan tanpa tambahan gula atau pengawet
  • Selai yang tidak menggunakan bahan pengawet
  • Cuka yang berasal dari juice buah (bukan asam asetat glacial yang diencerkan)
  • Minuman yang berkhasiat (teh hijau, lidah buaya)
  • Minyak canola, wijen dan olive (zaitun) dan minyak ikan.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wah ternyata begitu ya tentang penikmat junk food, cantik ya gan wkwkwk