Pages

Minggu, 26 Februari 2012

Negeri 5 Menara,sebuah cerita tentang persahabatan


Film adaptasi sebuah novel best-seller ini tentu menjadi film yang ditunggu-tunggu apalagi oleh mereka yang sudah membaca bukunya. Jujur, saya belum membaca novel Ahmad Fauzi ini. Jadi sepenuhnya apa yang saya tulis adalah apa yang saya rasakan saat menonton filmnya.
Persahabatan, kata inilah yang saya pilih untuk menggambarkan film Negeri 5 Menara. Karena sejujurnya hampir 80% film ini menggambarkan bagaimana beberapa masalah yang coba ditampilkan ternyata dapat diselesaikan karena dilakukan bersama-sama. Adegan memperbaiki generator sampai membuat pergelaran sekolah semuanya menunjukkan bagaimana sesuatu dapat lebih mudah dilalui jika dilakukan bersama-sama.
Sampai akhirnya film ini selesai, saya merasa “Man Jadda Wa Jadda” hanya dikoarkan berkali-kali tanpa penggambaran yang detail. Mungkin adegan saat Alif dan kawan-kawan berjuang mewujudkan keinginan Baso untuk membuat sebuah pertunjukkan dimaksudkan untuk menggambarkan “Man Jadda Wa Jadda” tapi yang lebih kuat terlihat justru bagaimana akhirnya pertunjukkan mereka berhasil karena kerjasama para santri.
Tentang “kesungguhan” yang dari awal disebut sebagai benang merah film ini, saya rasa tidak banyak berhasil menggugah saya untuk ikut menyerapnya sebagai suatu pilihan menjalani hidup. “Kesungguhan” justru ditunjukkan oleh tokoh-tokoh lain seperti para ustadz di pondok Madani yang saying porsinya tidak banyak.
Namun saya tetap memberi apresiasi film yang menghidupkan kembali kenangan saya saat tinggal di pesantren. Kesederhanaannya, nilai-nilai islami, ustadz galak sampai tidur “berjamaah” di kamar. Akting para actor barunya pun cukup baik. Mereka sangat terbantu oleh logat dan bahasa yang berbeda-beda sehingga karakter akan lebih mudah dibedakan.
Yang saya penasaran ingin saksikan adalah bagaimana mereka berjuang hingga bisa tiba di tempat yang mereka impikan masing-masing. Di tahap itu mungkin akan bisa lebih banyak digambarkan bagaimana seseorang berjuang hanya bermodalkan “Man Jadda Wa Jadda”.

Tidak ada komentar: