Pages

Minggu, 26 Februari 2012

Asyik! Kota Tua Siap Jadi Destinasti Favorit

Kota Tua(dok. fanbaw1001/d'traveler)Berbagai tempat wisata tersebar di Jakarta Raya. Tidak hanya destinasi modern, tapi juga situs sejarah seperti kawasan Kota Tua. Sayangnya, banyak masalah yang menantang Kota Tua jika ingin menjadi destinasi favorit, seperti masalah titik bangunan dan ketidakjelasan regulasi bagi pedagang.  

Kota tua di kawasan Jakarta Pusat kini akan dikembangkan sebagai destinasi favorit di Kota Jakarta. Ternyata, sebelum menjadi destinasi favorit, ada banyak masalah menantang Kota Tua. Hal ini disampaikan dalam acara workshop "Management of Jakarta Oldtown as Tourism Destination", di Gedung Sapta Pesona lt.23 pukul 14.00 WIB.

Dalam workshop ini, pihak UNWTO memberikan paparan mengenai pengembangan kota tua yang memerlukan kelibatan langsung pemerintah, Kementerian Pariwisata dan masyarakat.

"Kita harus berpikir logis dan realistis serta menggunakan strategi untuk mewujudkan kota tua sebagai destinasi favorit," kata Jacobsen pada workshop.

Kenyataannya, pengembangan kota tua sebagai DMO ataupun destinasi wisata masih terlampau berat.

"Ada banyak masalah kompleks di kota tua, seperti masalah titik bangunannya dan regulasi yang tidak jelas bagi pedagang-pedagang di kota tua," kata salah satu Komite DMO Kota Tua, Diana, di sela-sela workshop.

Workshop yang dihadiri oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, membahas tentang potensi dan tindak lanjut pengembangan kota tua. Tidak hanya Wamen Parekraf, workshop ini juga dihadiri oleh Anggota UNWTO bagian Director for Technical Cooperation, Harsh Varma, Konsultasn UNWTO, Hans Carl Jacobsen, serta beberapa pihak DMO atau Destination Management Organization.

Saat ini, kawasan kota tua sudah mulai dilirik masyarakat sebagai tempat berlibur. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan di kota tua, seperti berkeliling dengan sepeda ontel atau menghabiskan waktu di Taman Fatahillah. Tidak hanya itu, pada malam hari kawasan ini dipenuhi oleh pedagang yang menjual pernak-pernik. Tak heran jika pemerintah ingin mengembangkan kawasan wisata ini sebagai destinasi favorit.

"Kota tua bisa menjadi warisan sejarah buat kita, sayang kalau dibiarkan begitu saja," ujar Wamen Parekraf, Sapta Nirwandar, menutup workshop.

Tidak ada komentar: